www.jakartavnews.com – Online24jam, Makassar, – Upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tidak hanya menjadi slogan, tetapi menjadi tindakan nyata melalui program-program berkelanjutan. Salah satunya adalah Intensive Collaboration Program (ICP) for New Exporter 2025, yang kembali menjangkau pelaku UMKM dalam tahap kedua, yang berlangsung di Mandiri University Campus, Makassar.
ICP 2025 merupakan sebuah inisiatif untuk membantu para pelaku usaha kecil dan menengah yang memiliki potensi untuk ekspor. Program ini adalah kelanjutan dari “Cerita Ekspor” yang sukses dilaksanakan dari tahun 2021 hingga 2024, dengan tujuan untuk melahirkan eksportir baru yang handal dan siap bersaing di pasar global.
Selama sesi pertama program ini, banyak peserta yang telah menerima pelatihan mengenai desain produk serta kemasan yang sesuai standar ekspor. Dalam kesempatan ini, Bea Cukai Makassar juga memberikan pengetahuan penting tentang tata cara ekspor, sementara BPOM berkontribusi dalam mempermudah proses perizinan dan sertifikasi untuk produk UMKM.
Memasuki sesi kedua, ICP menghadirkan narasumber yang kompeten dan berpengalaman dalam bidang ekspor. Salah satunya adalah Aldy Rafzanjadi Thamrin, Direktur CV. Anugrah Global Agriculture, yang menceritakan perjalanan suksesnya dalam menembus pasar internasional melalui sesi diskusi bernama “Strategi dan Tantangan Menjadi Eksportir.”
Selain itu, Aziza Rahmaniar Salam selaku Atase Perdagangan RI untuk Malaysia, menjelaskan berbagai peluang serta tantangan yang dihadapi ketika memasuki pasar Malaysia, termasuk pentingnya diplomasi dagang. Herman dari Bank Mandiri Regional X juga turut memberikan informasi kritis mengenai akses keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM yang ingin diekspor.
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Makassar, Ria Novika Sari, mengungkapkan bahwa ICP bukan sekadar pelatihan biasa. “Program ini dirancang untuk memberikan dukungan berkelanjutan dengan fokus pada praktik nyata, agar setiap UMKM siap bersaing di arena global,” katanya dengan tegas.
Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Ade Irawan, menyoroti pentingnya kerjasama antarinstansi dalam pelaksanaan program ini. “ICP adalah representasi nyata dari sinergi antara Bea Cukai, Bank Mandiri, dan pemangku kepentingan lainnya. Kami yakin, dari program ini akan muncul eksportir baru yang tangguh dan mampu memberikan kontribusi berarti bagi perekonomian nasional,” ungkap Ade.
Ia juga menekankan bahwa upaya ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global, dengan UMKM sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional. Melalui ICP 2025, harapan agar UMKM Indonesia tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga sukses di pasar internasional semakin cerah.
Pentingnya Kolaborasi dalam Program Pembangunan Ekonomi
Strategi kolaborasi yang diterapkan dalam program ini tidak hanya merangkul satu sektor saja, melainkan melibatkan berbagai elemen terkait. Kerjasama antar berbagai instansi, seperti Bea Cukai dan Bank Mandiri, menunjukkan komitmen dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan UMKM di Indonesia.
Dari pelatihan yang diadakan, terbukti bahwa banyak peserta yang merasa lebih siap setelah mendapatkan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan pasar global. Mereka mendapatkan wawasan tentang cara memasarkan produk secara efektif dan menyesuaikan produk dengan standar internasional.
Pentingnya kolaborasi ini juga terlihat dari dukungan yang diberikan oleh pemerintah daerah serta lembaga terkait dalam membantu proses pengurusan izin bagi UMKM. Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan proses ekspor menjadi lebih lancar dan lebih cepat.
Sinergi yang terjalin dalam ICP juga memberikan peserta kesempatan untuk bertukar pengalaman dan belajar dari pelaku usaha lain yang sudah lebih dulu mencicipi pasar internasional. Dengan demikian, mereka dapat menghindari kesalahan yang sama dan lebih cepat menemukan langkah strategis yang dibutuhkan.
Melalui program ini, kita melihat bahwa kekuatan bersama dalam membangun ekosistem bisnis akan berdampak positif. Kebersamaan ini tidak hanya membantu UMKM bertahan, tetapi juga membantu mereka berkembang dan memberikan kontribusi bagi masyarakat luas.
Strategi Sukses untuk Menembus Pasar Global
Dalam sesi yang dipandu oleh para narasumber, peserta diajarkan tentang pentingnya memahami selera dan kebutuhan pasar yang berbeda. Agar produk yang dihasilkan tidak hanya siap untuk diekspor, tetapi juga mampu bersaing dengan produk dari negara lain.
Narasumber menekankan perlunya inovasi dalam desain produk dan kemasan agar dapat menarik perhatian pasar luar negeri. Inovasi ini menjadi kunci untuk mendapatkan daya saing yang kuat di pasar internasional.
Keberanian untuk mengambil risiko dan memahami kemungkinan tantangan yang ada juga merupakan faktor penting dalam menciptakan eksportir yang sukses. Pelaku UMKM diingatkan bahwa kegagalan bisa jadi bagian dari proses, namun yang terpenting adalah bagaimana cara bangkit dari kegagalan tersebut.
Program ini juga membekali peserta dengan teknik pemasaran yang efektif, dengan memanfaatkan platform digital sebagai salah satu cara untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Pengetahuan tentang penggunaan media sosial dan fitur-fitur pemasaran online juga menjadi fokus dalam sesi pelatihan ini.
Dengan memahami strategi dan tantangan tersebut, peserta diharapkan dapat menempa diri menjadi pelaku usaha yang siap bersaing dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional. Ini adalah langkah positif bagi UMKM untuk menggapai impian menjadi eksportir yang diakui secara global.
Peran Pemerintah dalam Mendukung UMKM dan Ekspor
Dalam konteks mendukung UMKM, pemerintah memiliki peran sentral dalam memberikan fasilitas dan dukungan. Melalui program-progam seperti ICP, pemerintah menunjukkan usaha untuk memberdayakan pelaku usaha kecil dan menengah sehingga mampu berkontribusi lebih besar di kancah internasional.
Kedepannya, diharapkan program ini bisa menjangkau lebih banyak pelaku UMKM, serta menciptakan lebih banyak inovasi yang berorientasi pada ekspor. Dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan berbasis data, proses pengembangan UMKM dapat dilakukan secara efisien.
Peran aktif pemerintah tidak hanya terlihat dari pelatihan yang diberikan, tetapi juga dari kemudahan dalam proses perizinan yang sedang diperbaiki. Dengan mempermudah akses menuju legalitas bisnis, pelaku UMKM akan lebih mudah beroperasi di pasar global.
Keterlibatan pemerintah juga meningkatkan kepercayaan pelaku usaha dalam menjalankan bisnis. Mereka merasa didukung dan bisa menjalin kemitraan dengan instansi terkait untuk mempermudah proses ekspornya.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha, diharapkan lebih banyak UMKM bisa naik kelas dan berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Program dukungan seperti ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor UMKM sebagai tulang punggung perekonomian negara.