www.jakartavnews.com – Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) baru-baru ini melakukan studi tiru ke Perumda Pasar Makassar. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari penerapan teknologi digitalisasi pembayaran yang telah terbukti berhasil meningkatkan pendapatan daerah secara signifikan.
Rombongan yang dipimpin Bupati Polman, H. Samsul Mahmud, mendapatkan sambutan hangat dari manajemen Bank Sulselbar dan Perumda Pasar Makassar. Kunjungan ini difokuskan pada sistem pembayaran non-tunai di pasar-pasar dalam Kota Makassar, yang mencakup penggunaan QRIS untuk retribusi pedagang.
“Kami berterima kasih atas dukungan dari Bank Sulselbar dan Pemerintah Kota Makassar,” ungkap Samsul. Ia juga menekankan pentingnya belajar dari penerapan digitalisasi pembayaran agar potensi pasar di Polman dapat dikelola lebih baik.
Peningkatan pendapatan daerah menjadi prioritas dengan memanfaatkan sistem yang telah terbukti sukses di Makassar. Sistem pembayaran retribusi pedagang menggunakan QRIS yang terintegrasi aplikasi monitoring ini mampu merekam setiap transaksi yang terjadi, sehingga dapat menekan potensi kebocoran pendapatan.
Ali Gauli Arief, Plt. Direktur Utama Perumda Pasar Makassar, menekankan bahwa digitalisasi pasar bukan sekadar ide, melainkan harus diimplementasikan secara nyata dengan monitoring dan evaluasi yang rutin. Hal ini penting untuk memastikan keberhasilan dan efektivitas sistem yang diterapkan.
“Kebutuhan digitalisasi harus menjadi perhatian semua pihak. Jika tidak, akan muncul banyak tantangan di lapangan. Pro-kontra adalah hal yang wajar, tetapi hasil yang terukur adalah yang utama,” tegas Ali dalam pernyataannya.
Menurut Desi, Kadiv Digitalisasi Bank Sulselbar, Polman punya potensi yang besar dalam mengadopsi sistem ini. Data menunjukkan bahwa 64,68% penduduk Polman merupakan generasi muda yang akrab dengan teknologi digital, sehingga transisi ke sistem ini diharapkan berjalan lancar.
Bank Sulselbar berkomitmen untuk mendukung penerapan QRIS di 27 pasar tradisional di Polman. Mereka juga akan melibatkan ASN sebagai role model dalam digitalisasi, dengan harapan 2.920 ASN yang telah menggunakan layanan mobile banking dan QRIS dapat menjadi contoh bagi masyarakat.
Kunjungan ini menjadi langkah awal untuk kolaborasi antara Pemkab Polman, Bank Sulselbar, dan Perumda Pasar Makassar. Dengan adanya kerjasama ini, harapannya adalah terciptanya transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan pasar demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Menggali Potensi Digitalisasi untuk Meningkatkan Pendapatan Daerah
Sistem pembayaran non-tunai memiliki potensi besar dalam memperbaiki tata kelola keuangan daerah. Dengan memanfaatkan teknologi, diharapkan setiap transaksi dapat tercatat secara akurat dan transparan, yang pada akhirnya akan mengurangi kebocoran pendapatan daerah.
Penerapan QRIS adalah langkah awal yang diambil untuk mengoptimalkan pendapatan daerah. QRIS tidak hanya memudahkan pedagang dan pembeli, tetapi juga menyederhanakan proses pelaporan dan monitoring pendapatan dari sektor pasar.
Dari kunjungan ini, Polman diharapkan bisa mengambil pelajaran berharga dari keberhasilan Makassar. Implementasi teknologi yang tepat dan dukungan dari semua pihak adalah kuncinya untuk menjadikan pasar Polman lebih efisien dan produktif.
Dengan perkembangan teknologi yang pesat, generasi muda di Polman menjadi aset penting dalam transformasi digital ini. Kehadiran mereka dalam ekosistem digital dapat membantu mempercepat adopsi dan penerimaan sistem baru di masyarakat.
Keberhasilan digitalisasi tidak hanya akan berdampak positif pada pendapatan daerah, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan sistem yang lebih transparan dan efisien, harapannya adalah keberadaan pasar dapat lebih terkelola dengan baik.
Pelatihan dan Edukasi sebagai Kunci Sukses Digitalisasi Pasar
Salah satu langkah penting dalam penerapan sistem digital adalah pelatihan dan edukasi kepada para ASN dan pedagang. Tanpa pemahaman yang baik, sulit bagi mereka untuk memanfaatkan teknologi baru ini secara maksimal.
Pelatihan ini dapat mencakup penggunaan QRIS, manajemen keuangan digital, serta cara-cara untuk meningkatkan pelayanan kepada pembeli. Dengan pengetahuan yang cukup, pedagang akan lebih siap menghadapi perubahan yang ada di pasar.
Masyarakat juga perlu terlibat dalam proses edukasi ini. Melalui informasi yang jelas dan penyuluhan, masyarakat akan lebih memahami manfaat dari digitalisasi dan mau berpartisipasi aktif dalam perubahan tersebut.
Keterlibatan berbagai pihak seperti pemerintah, bank, dan komunitas lokal akan sangat membantu. Kerjasama ini memudahkan penyampaian informasi dan memberikan dukungan bagi para pedagang di lapangan.
Dengan pendekatan yang komprehensif, digitalisasi pasar di Polman dapat berjalan dengan lancar. Di samping itu, warga diharapakan mampu menghargai dan memahami manfaat dari sistem baru ini dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.
Harapan untuk Masa Depan Pembangunan Ekonomi Daerah
Kunjungan pemerintah Kabupaten Polman ke Makassar adalah awal dari sebuah era baru dalam pengelolaan pasar. Melalui adopsi teknologi digital, kawasan ini diharapkan dapat lebih berdaya saing dan efisien dalam meningkatkan ekonomi lokal.
Sistem yang efektif akan membawa banyak keuntungan, antara lain transparansi, kecepatan transaksi, dan kemudahan dalam pelaporan. Semua ini menjadi penting untuk menarik lebih banyak investor ke daerah, yang pada gilirannya akan menciptakan lapangan kerja baru.
Dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, visi untuk menciptakan pasar yang modern dan efisien di Polman bukanlah hal yang mustahil. Kesinergian antara pemerintah, bank, dan masyarakat sangat menentukan keberhasilan inisiatif ini.
Semua komponen masyarakat perlu memiliki pemahaman yang sama tentang manfaat digitalisasi. Sekali pemahaman ini terbangun, transformasi ke arah yang lebih baik akan lebih mudah tercapai.
Ke depan, diharapkan Polman bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam penerapan sistem pembayaran digital di pasar tradisional. Semua ini demi tercapainya kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan dan pemanfaatan potensi lokal secara optimal.
