www.jakartavnews.com – Pelantikan merupakan momen penting dalam perjalanan karir pejabat pemerintah. Di Kabupaten Maros, Bupati AS Chaidir Syam mengambil langkah tersebut dengan melantik 25 pejabat pada tanggal 28 Juli 2025.
Pelantikan ini menjadi yang pertama sejak Bupati dilantik oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto beberapa bulan sebelumnya. Langkah ini tidak hanya signifikan bagi para pejabat yang dilantik, tetapi juga bagi perkembangan pemerintahan daerah secara keseluruhan.
Para pejabat yang dilantik mencakup eselon II, termasuk kepala dinas di berbagai sektor. Pelantikan ini merupakan hasil dari proses job fit yang telah dilakukan sebelumnya, yang bertujuan untuk menempatkan orang-orang yang kompeten pada posisi yang tepat.
Selain itu, dari 25 orang yang dilantik, sebanyak delapan di antaranya mengalami pergeseran jabatan, dan tiga lainnya dilantik sebagai Pelaksana Tugas. Hal ini menunjukkan dinamika dalam struktur organisasi pemerintahan daerah yang selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja.
Dalam sambutannya, Bupati Chaidir Syam menekankan pentingnya memilih figur yang tepat untuk setiap jabatan. Proses yang panjang dan melalui persetujuan Kementerian Dalam Negeri menunjukkan bahwa pelantikan ini bukan sesuatu yang dianggap sepele.
Proses Pelantikan yang Memerlukan Persetujuan Kementerian Dalam Negeri
Proses pelantikan untuk pejabat di Pemda Maros disertai oleh permohonan izin dari Kementerian Dalam Negeri. Bupati menjelaskan bahwa ini penting mengingat masa jabatannya belum mencapai enam bulan, yang memperlihatkan bahwa setiap langkah diambil dengan kehati-hatian.
Keputusan untuk melibatkan Kementerian Dalam Negeri dalam proses pelantikan ini membuktikan komitmen pemerintah daerah untuk mengikuti regulasi yang ada. Bupati menyebutkan bahwa proses ini memerlukan waktu dan usaha ekstra, tetapi hasilnya diharapkan akan membawa manfaat bagi masyarakat.
Dari hasil job fit tersebut, pemilihan pejabat didasarkan pada kualifikasi dan kemampuan mereka dalam memimpin. Ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah berusaha untuk mendorong profesionalisme dan akuntabilitas dalam setiap jabatan yang ada.
Chaidir juga memberikan harapan agar pejabat yang baru dilantik bisa berkontribusi maksimal. Dia menginginkan agar mereka tidak hanya memenuhi tuntutan jabatan, tetapi juga memberikan inovasi bagi perkembangan daerah.
Rotasi Jabatan Berdasarkan Job Fit yang Telah Dilakukan
Pada pelantikan kali ini, Bupati menjelaskan bahwa ada dua kategori rotasi. Pertama, pejabat yang dilantik di jabatan baru, dan kedua, mereka yang tetap di posisi yang sama tetapi dilantik kembali.
Kategori ini menunjukkan dinamika di dalam organisasi pemerintahan yang harus selalu beradaptasi dan memperbaiki diri. Bupati juga menekankan pentingnya mempertahankan pengalaman pejabat yang sudah terbukti kinerjanya sambil memberikan kesempatan bagi yang baru.
Beberapa contoh pergeseran jabatan yang terjadi merangkumi Asisten Administrasi Umum yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas PUTPR. Ini menjadi bukti bahwa rotasi dilakukan untuk menyalurkan potensi terbaik dari setiap individu pada posisi yang tepat.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di masing-masing dinas, memberikan hasil yang positif bagi masyarakat. Dengan menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat, pemerintah daerah berharap bisa lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Seleksi Terbuka untuk Mengisi Jabatan yang Masih Kosong
Walaupun pelantikan 25 pejabat ini merupakan langkah besar, masih terdapat 10 jabatan lainnya yang kosong. Bupati Chaidir menyatakan bahwa pemerintah daerah akan mengadakan seleksi terbuka untuk mengisi kekosongan tersebut.
Proses seleksi terbuka ini akan diadakan dalam waktu dekat dan dibuka untuk semua kalangan, termasuk pejabat dari luar lingkup Pemda Maros. Ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi siapa pun yang memiliki keinginan dan kualifikasi untuk berkontribusi dalam pemerintahan daerah.
Dengan melakukan seleksi terbuka, pemerintah berharap bisa menemukan kandidat terbaik yang tidak hanya memiliki kualifikasi tetapi juga visi untuk membangun Maros. Ini merupakan inovasi dalam merekrut pejabat publik yang lebih fokus pada meritokrasi.
Pemberitahuan resmi mengenai syarat dan pelaksanaan seleksi terbuka ini akan segera diumumkan. Dengan transparansi dalam proses ini, pemerintah daerah mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah.