www.jakartavnews.com – Pemerintah Kota Makassar berkomitmen untuk mewujudkan visi “Kota Sehat”, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan berbagai program dan inisiatif yang direncanakan, fokus utama mereka adalah kesehatan dan kualitas hidup warganya.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menekankan bahwa pencapaian ini memerlukan kerjasama dari berbagai sektor dan dukungan berkelanjutan. Dalam sebuah rapat, ia mempresentasikan profil, capaian indikator, dan inovasi dalam sembilan tatanan Kota Sehat.
Ia menjelaskan bahwa Makassar merupakan salah satu dari tiga kota di Sulawesi Selatan, dengan luas 199,3 km² dan populasi mencapai 1,47 juta jiwa. Terdiri dari 15 kecamatan dan 153 kelurahan, kota ini memiliki tantangan dan kesempatan yang unik untuk ditangani.
Program pertama yang dibahas adalah Kehidupan Sehat Mandiri, yang mencakup 29 indikator dengan capaian 81%. Angka harapan hidup penduduk meningkat dari 72,68 tahun menjadi 72,78 tahun.
Pada aspek kesehatan, prevalensi stunting juga menurun, menunjukkan upaya yang lebih efektif dalam penanganan gizi anak. Selain itu, program deteksi TBC menjadi lebih agresif, yang berkontribusi pada peningkatan angka penemuan kasus.
Pilar-Pilar Kota Sehat yang Harus Ditingkatkan
Pilar kedua adalah Permukiman dan Fasilitas Umum, yang memiliki 22 indikator dengan capaian 81%. Kualitas hidup di lingkungan berpengaruh positif terhadap kesehatan, oleh karena itu, perhatian khusus diberikan pada regulasi terkait dengan pengelolaan air limbah.
Melalui Peraturan Daerah dan Peraturan Wali Kota yang mendukung, Pemkot juga melakukan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berkapasitas besar. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran dan meningkatkan sanitasi di kawasan padat penduduk.
Satuan Pendidikan merupakan aspek kritis lainnya, di mana terdapat 11 indikator dengan capaian 95%. Sekolah-sekolah aktif mempromosikan kebersihan dan kesehatan lingkungan untuk melindungi siswa dari penyakit.
Melalui program-menu seperti UKS/M dan inspeksi kesehatan secara berkala, kondisi kesehatan siswa dapat lebih terjaga. Inovasi dalam pendidikan, seperti Podcast Adiwiyata, memperkuat usaha ini dengan cara yang menarik.
Inisiatif dan Langkah-langkah untuk Meningkatkan Kualitas Hidup
Pada sektor Pasar, ada 13 indikator dengan capaian 88%. Peningkatan fasilitas ruang ASI dan pengelolaan limbah cair menunjukkan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman bagi para pedagang dan pembeli.
Pengawasan rutin terhadap keamanan pangan juga dilakukan oleh pihak terkait untuk memastikan konsumsi masyarakat aman. sejumlah pasar sudah mengimplementasikan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), sebagai langkah untuk meningkatkan kesehatan publik.
Setidaknya ada 11 indikator bagi sektor Perkantoran dan Perindustrian, yang mencapai 86%. Upaya untuk memberikan pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi industri kecil dan menengah menunjukkan perhatian pada keselamatan pekerja.
Keberadaan Mall pelayanan publik dilengkapi ruang laktasi dan area bermain anak juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menciptakan ruang kerja yang ramah keluarga.
Peran Pariwisata dalam Mewujudkan Kota Sehat dan Nyaman
Di sektor Pariwisata yang memiliki 12 indikator dengan capaian 85%, terdapat upaya untuk memastikan keamanan bagi wisatawan. Dengan adanya layanan asuransi wisata yang memadai, pengunjung diharapkan merasa nyaman saat berkunjung.
Pengembangan desa wisata di pulau-pulau kecil juga menjadi program unggulan, membawa dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Melalui promosi yang baik, daya tarik wisata dapat ditingkatkan, berkontribusi pada kesehatan dan pendapatan daerah.
Transportasi dan Tertib Lalu Lintas, dengan 11 indikator dan capaian 86%, menjadi salah satu fokus utama untuk memastikan kelancaran mobilitas. Pemkot menciptakan sistem transportasi yang aman dan terjangkau untuk para pelajar dan masyarakat umum.
Pemasangan CCTV di berbagai titik di kota menjadi langkah penting dalam menjaga keamanan. Semua ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga dan pengunjung kota.
Pentingnya Perlindungan Sosial juga tak dapat diabaikan, dengan capaian 82% dari 13 indikator yang ada. Fokus pada perlindungan anak dan pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan sosial menciptakan komunitas yang lebih kuat.
Pemkot juga memperhatikan situasi bencana, dengan 14 indikator yang menunjuk pada kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana. Edukasi masyarakat tentang risiko bencana menjadi prioritas, pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menanggulangi dampak bencana harus terus ditingkatkan.
Secara keseluruhan, semua pencapaian tersebut adalah hasil dari kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai sektor lainnya. Wali Kota menegaskan bahwa untuk mencapai tujuan bersama, semua pihak harus bersatu dan bekerja keras.
“Kami berada di jalur yang benar, namun perjalanan ini masih panjang. Keberhasilan yang dicapai adalah modal untuk melangkah lebih jauh dalam menciptakan Kota Sehat,” tutupnya.