www.jakartavnews.com – Forum Sulsel Peduli (FSP) sedang mempersiapkan langkah kolaboratif yang signifikan dengan Pemerintah Kota Makassar untuk mengatasi masalah sampah di daerah tersebut. Melalui pertemuan yang dilaksanakan baru-baru ini, berbagai inisiatif telah diidentifikasi untuk menciptakan solusi berkelanjutan yang tidak hanya mengurangi volume sampah tetapi juga meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat.
Dalam interaksi tersebut, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menggambarkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam program pengelolaan sampah. Selain itu, dia menyampaikan bahwa upaya ini seharusnya tidak hanya berupa kebijakan, tetapi juga melibatkan tindakan nyata di lapangan yang membawa dampak langsung bagi kehidupan sehari-hari.
Kerjasama antara FSP dan pemerintah kota diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sumber daya alam yang lebih bijaksana. Dengan melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat dan organisasi non-pemerintah, program-program strategis dapat diimplementasikan dengan lebih efektif.
Inisiatif Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan di Makassar
Pembahasan dalam audiensi tersebut difokuskan pada program “Merdeka dari Sampah”, yang mencakup berbagai aksi bersih-bersih dan edukasi publik. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah yang baik dan benar melalui gerakan yang nyata.
Wali Kota juga mengungkapkan rencananya untuk mendirikan tim “Pandawara” yang akan melatih anak-anak jalanan dan masyarakat kurang mampu. Langkah ini diharapkan tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru tetapi juga memberi mereka keterampilan untuk berkontribusi terhadap lingkungan yang lebih bersih.
Program-program ini menciptakan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, sehingga menciptakan kesadaran kolektif terhadap pentingnya menjaga kebersihan kota. Dengan demikian, diharapkan akan ada perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga.
Target Ambisius untuk Menjadi Kota Nol Sampah
Mewujudkan visi “zero waste” dalam waktu tiga tahun adalah target ambisius yang telah ditetapkan oleh Pemkot Makassar. Hal ini memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Untuk mencapai target ini, diperlukan terobosan dalam cara masyarakat berinteraksi dengan limbahnya. Edukasi berkelanjutan serta penerapan teknologi baru dalam pengelolaan sampah harus menjadi prioritas utama dalam program ini.
Selain itu, ada rencana untuk menanam berbagai jenis pohon endemik yang memiliki manfaat ekonomi dan lingkungan. Dengan menanam pohon-pohon tersebut, diharapkan akan tercipta area hijau baru yang tidak hanya mempercantik kota, tetapi juga berkontribusi dalam memperbaiki kualitas udara.
Keselarasan Komitmen FSP dan Pemkot Makassar
FSP menyatakan komitmen penuh untuk mendukung langkah-langkah pemerintah dalam upaya ini. Sekretaris Umum FSP, Erwin Jordan, menekankan pentingnya kerjasama lintas sektoral untuk memastikan kegiatan-kegiatan tersebut berjalan secara berkesinambungan dan memberikan manfaat bagi seluruh komunitas.
Sebagai bagian dari peringatan HUT ke-80 RI, FSP merencanakan aksi bersih-bersih di seluruh kecamatan. Program ini tidak hanya akan menjadi simbol semangat kebangsaan, tetapi juga sebagai langkah konkret untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Tidak hanya terbatas pada aksi tersebut, pada peringatan Sumpah Pemuda, akan ada kegiatan jalan bersama serentak. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun kesadaran di kalangan generasi muda tentang tanggung jawab mereka terhadap lingkungan.