www.jakartavnews.com – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga (DPML) Tana Toraja, Marida Bungin, telah menitikberatkan perhatian pada proyek dana desa di Lembang Tapparan Utara, Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja. Penegasan ini menyusul sebuah laporan yang diterimanya mengenai pelaksanaan proyek tersebut yang tertunda, dan ia merasa perlu untuk melakukan peninjauan langsung di lapangan.
Marida menyampaikan bahwa begitu menerima informasi itu, ia memutuskan untuk bertindak cepat dan turun ke lokasi guna memastikan keakuratan laporan yang diterimanya. Ternyata, hasil peninjauan itu mengungkapkan bahwa proyek tersebut benar-benar tidak berjalan sesuai rencana, yang menjadi perhatian serius bagi pihaknya.
Dalam komunikasi dengan kepala Lembang Tapparan Utara, Riharyance Tanggalayuk, Marida menemukan alasan mundurnya pengerjaan proyek. Dikatakan bahwa kegiatan sosial yang sedang berlangsung dalam masyarakat membuat hampir semua warga sibuk dan tidak dapat berkontribusi untuk melanjutkan proyek tersebut.
Pentingnya Pengawasan terhadap Proyek Dana Desa
Proyek dana desa memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pengembangan infrastruktur dan pelayanan masyarakat. Tanpa adanya pengawasan yang baik, proyek-proyek ini berisiko mengalami keterlambatan, yang akan berdampak negatif terhadap manfaat yang seharusnya diterima oleh warga desa.
Marida menekankan bahwa pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran untuk proyek tersebut, dan sebagian dari dana itu sudah digunakan untuk membeli material. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa proyek ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu agar anggaran tidak terbuang sia-sia.
Dia juga menyebutkan bahwa walaupun ada kendala saat ini, tidak ada alasan untuk menunda penyelesaian proyek tersebut lebih jauh. Dengan kegiatan sosial yang mungkin sudah selesai, diharapkan proyek dapat dilanjutkan dengan semangat yang baru.
Kendala dalam Pelaksanaan Proyek di Lembang Tapparan Utara
Beberapa faktor sering kali menyebabkan proyek dana desa terhambat, dan dalam kasus ini, kesibukan warga menjadi salah satu penyebab utamanya. Diperlukan pendekatan strategis untuk memotivasi masyarakat sehingga mereka dapat berkontribusi aktif dalam proyek-proyek pembangunan yang menguntungkan mereka.
Selain itu, komunikasi yang efektif antara kepala lembang dan warga harus ditingkatkan agar setiap orang memahami pentingnya peran serta mereka dalam proyek tersebut. Jika komunikasi terjalin dengan baik, kemungkinan besar proyek dapat melanjutkan progresnya dengan lancar.
Kendala lain yang mungkin muncul adalah masalah teknis atau pengelolaan yang kurang memadai. Oleh karena itu, pengawasan yang ketat diperlukan untuk memastikan semua aspek proyek dijalankan dengan baik dan sesuai prosedur yang telah ditentukan.
Peran Aktif DPML dalam Memfasilitasi Penyelesaian Proyek
DPML memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan semua proyek dapat berjalan dengan sukses. Dengan adanya pengawasan yang rutin dan pemantauan langsung, diharapkan setiap potensi masalah dapat diidentifikasi sejak dini dan diselesaikan dengan cepat.
Marida menyadari bahwa dalam melaksanakan proyek seperti ini, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah, kepala lembang, dan masyarakat. Dengan keterlibatan semua pihak, proses pembangunan dapat lebih terarah dan menghasilkan dampak yang lebih besar bagi warga desa.
Dia juga menegaskan perlunya mengadakan pertemuan rutin dengan kepala lembang dan masyarakat untuk membahas perkembangan proyek secara berkala. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi semua pihak untuk menyampaikan kendala yang dihadapi dan mencari solusi bersama.