www.jakartavnews.com – Online24jam, Makassar, – Ketua DPRD Kota Ternate, Rusli A. Im, ST melakukan kunjungan kerja ke Perumda Pasar Makassar, Kamis (tanggal menyesuaikan), dalam rangka mempelajari sistem pengelolaan pasar yang dinilai lebih tertata dan modern. Dalam kunjungan tersebut, Rusli mengungkapkan ketertarikannya pada model pengelolaan pasar yang tidak lagi di bawah dinas, melainkan melalui perusahaan daerah.
Ia menilai pendekatan seperti ini memberikan dampak positif, baik dari segi manajemen maupun pendapatan. “Yang kami lihat di Kota Makassar ini, pasar-pasarnya sudah ditangani oleh Perumda. Ini sangat baik, karena orang pasar memang harus dikelola dengan manajemen tersendiri.
Pasti berbeda hasilnya kalau ditangani oleh dinas biasa,” ujar Rusli. Salah satu hal yang paling disoroti adalah penerapan sistem digitalisasi dalam penarikan retribusi pasar. Menurutnya, sistem ini bisa menjadi solusi dalam meminimalkan potensi kebocoran pendapatan.
“Kalau masih manual, kita tidak tahu bisa saja terjadi khilaf. Tapi kalau sudah digital, akan lebih terkontrol. Ini yang akan kami pelajari dan terapkan di Ternate nantinya,” lanjutnya. Rusli juga menyebut bahwa saat ini pengelolaan enam pasar aktif di Kota Ternate masih berada di bawah dinas.
Ia berharap pemerintah daerah bisa mendorong pembentukan badan usaha daerah seperti di Makassar untuk pengelolaan yang lebih profesional. Sementara itu, Plt Direktur Keuangan Perumda Pasar Makassar, Aimansyah, menyambut baik kunjungan tersebut.
Pengelolaan Pasar yang Efektif dan Modern sebagai Contoh
Mengelola pasar tidak hanya sekadar menjual barang, tetapi juga memerlukan manajemen yang efisien dan terorganisir. Langkah inovasi dalam pengelolaan pasar bisa dilihat dari cara Perumda Pasar Makassar dalam menerapkan sistem yang lebih terencana.
Dari kunjungan ini, terlihat bahwa pengelolaan yang berbasis perusahaan daerah mampu meningkatkan daya tarik pasar di mata masyarakat. Ini merupakan suatu terobosan yang patut dicontoh oleh daerah lain, khususnya yang masih mengandalkan pengelolaan oleh dinas.
Manajemen berbasis perusahaan daerah memberikan kebebasan lebih dalam membuat kebijakan dan strategi pemasaran yang lebih efektif. Hal ini jelas berdampak pada peningkatan pendapatan dari sektor pasar yang dikelola.
Langkah ke arah digitalisasi juga menjadi sorotan. Dengan sistem ini, proses penarikan retribusi menjadi lebih transparan dan akuntabel. Implementasi teknologi dalam pengelolaan pasar juga dapat meminimalisir praktek korupsi yang mungkin terjadi jika pengelolaan dilakukan secara manual.
Keberhasilan sistem digitalisasi ini juga berpotensi meningkatkan kepuasan pelanggan karena kemudahan akses dan transparansi. Namun, lingkungan yang mendukung seperti pelatihan untuk para petugas sangat penting agar sistem ini dapat berjalan efektif.
Kemitraan Antar Daerah untuk Pengembangan yang Berkelanjutan
Kunjungan Ketua DPRD Kota Ternate ke Makassar membuka peluang bagi kerjasama yang lebih erat antara kedua kota dalam hal pengelolaan pasar. Ini merupakan langkah positif untuk saling tukar pikiran dan pengalaman dalam mengatasi tantangan yang ada.
Sinergi antar daerah sangat penting dalam menciptakan solusi yang lebih baik bagi masyarakat. Diskusi dan pertukaran informasi antara kota-kota dapat mempercepat pengembangan sistem yang lebih efisien dan efektif.
Bahkan, langkah ini dapat diambil sebagai model bagi daerah lain yang ingin meningkatkan manajemen pasar. Dengan berbagi pengalaman, setiap daerah bisa berinovasi sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing.
Oleh karena itu, momen kunjungan kerja ini tidak hanya bermanfaat bagi pengelolaan pasar, tetapi juga bagi pengembangan hubungan antar daerah. Hal ini diharapkan bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik lebih luas lagi.
Ke depan, kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan lebih banyak inisiatif baru dalam pengelolaan yang lebih mandiri dan profesional dari masing-masing daerah. Ini adalah langkah menuju masa depan yang lebih baik dalam pengelolaan pasar.
Tantangan Pengelolaan Pasar di Kota Ternate dan Solusinya
Walaupun pengelolaan pasar oleh pemerintah daerah masih di bawah dinas, tantangan yang dihadapi cukup kompleks. Menghadapi perubahan manajemen pengelolaan tentu memerlukan kesiapan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
Tantangan pertama adalah resistensi terhadap perubahan. Banyak pihak yang terbiasa dengan cara lama mungkin akan merasa kesulitan dalam beradaptasi dengan sistem baru. Oleh karena itu, sosialisasi yang baik sangat penting.
Dalam konteks ini, pelatihan bagi pengelola dan pedagang di pasar juga menjadi sangat penting untuk menjamin bahwa mereka siap menghadapi tantangan baru. Hal ini sekaligus dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap pengelolaan yang lebih modern.
Sementara itu, ada juga tantangan dalam hal pendanaan. Pengembangan sistem baru memerlukan investasi, dan diperlukan sinergi antara pemerintah daerah dan sektor swasta untuk mendapatkan solusi pembiayaan yang efektif.
Dengan mengidentifikasi tantangan-tantangan ini, langkah-langkah konkret bisa diambil untuk memastikan bahwa pengelolaan pasar di Ternate dan daerah lainnya bisa berjalan dengan baik. Membangun komunikasi yang baik akan menjadi kunci dalam perubahan ini.