www.jakartavnews.com – Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Jilid II yang berlangsung di Aula Serbaguna Asrama Haji Sudiang Makassar telah menjadi momen penting bagi para pecinta Al-Qur’an. Acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Darul Huffadh (IKDH) Cabang Makassar ini menarik perhatian ratusan peserta serta berbagai kalangan masyarakat.
Dalam pembukaan yang meriah itu, hadir pula asatidz, alumni, tokoh pesantren, dan perwakilan pemerintah setempat. Semangat kebangkitan Qur’ani mewarnai suasana, menunjukkan betapa pentingnya acara ini dalam menguatkan kembali ikatan antara huffazh.
Ketua Umum IKDH Cabang Makassar, Al-Ustadz Rajuddin, S.H., menekankan bahwa MHQ Jilid II bukan hanya terkait dengan kompetisi. Ini adalah ikhtiar untuk menyatukan kembali semangat para penghafal Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“Acara ini adalah cara kita mempertemukan kembali semangat yang pernah kita bangun di pondok, yaitu semangat menghafal dan menjaga Al-Qur’an,” tuturnya dengan penuh semangat.
Ketua Panitia, Ustadz Taufik Hasanuddin, S.Pd., juga menyampaikan laporan mengenai kegiatan yang diikuti oleh santri dari berbagai pesantren di Sulawesi Selatan. Ia menegaskan bahwa MHQ ini merupakan komitmen alumni untuk menghidupkan nilai-nilai Qur’ani dalam masyarakat.
Momen Berharga dalam Pembukaan Musabaqah Hifdzil Qur’an
Pembukaan acara di malam hari memberikan nuansa yang khidmat dan berkesan bagi semua yang hadir. Dalam suasana tersebut, berbagai pesan disampaikan untuk memotivasi para peserta agar dapat menghafal Al-Qur’an dengan penuh kesadaran.
Ayahanda Al-Ustadz Sa’ad Said, pimpinan Pondok Pesantren Darul Huffadh, turut memberikan nasihat tentang arti penting menghafal Al-Qur’an. Pesannya, diharapkan hafalan tidak hanya sekadar jumlah, tetapi juga harus berdampak pada akhlak dan perilaku.
“Hafalan itu harus membimbing kita untuk menjauhi maksiat dan menghasilkan akhlak yang baik,” ujarnya, mengingatkan semua peserta akan tanggung jawab besar seorang penghafal Al-Qur’an.
Pentingnya dukungan dari berbagai pihak juga tak luput dari pembahasan. Wakil Wali Kota Makassar, Hj. Aliyah Mustika Ilham, S.E., hadir untuk memberikan dukungan terhadap kegiatan ini. Beliau menekankan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting dalam membangun generasi yang berbasis nilai-nilai Al-Qur’an.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena ini merupakan bagian dari upaya membangun peradaban yang lebih baik,” ujarnya, menegaskan harapan pemerintah untuk memperkuat generasi mendatang.
Partisipasi Tinggi dari Santri dan Masyarakat
Partisipasi santri dari berbagai pesantren di Sulawesi Selatan menjadikan event ini lebih berwarna. Peserta yang datang tidak hanya dari kota besar, tetapi juga daerah-daerah kecil, menunjukkan keinginan besar untuk belajar dan berkompetisi.
Selain itu, meskipun kompetisi berlangsung dengan cukup ketat, suasana tetap dijiwai dengan rasa persaudaraan dan saling mendukung. Setiap peserta adalah bagian dari komunitas yang lebih besar yang sama-sama mencintai Al-Qur’an.
Semangat ini tidak hanya ditujukan untuk meraih prestasi, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas diri dan memperdalam pemahaman terhadap Al-Qur’an. Inilah kekuatan yang sebenarnya dari sebuah acara kompetisi seperti MHQ.
Interaksi antara peserta dan pembimbing juga menjadi fokus, terutama dalam upaya memperkuat pembelajaran. Diskusi mendalam dan sharing pengalaman antarsantri menginspirasi banyak orang untuk lebih mengenal Al-Qur’an.
Beberapa peserta bahkan mengungkapkan harapan mereka untuk menjadikan ajang ini sebagai motivasi dalam menghafal lebih banyak ayat-ayat suci. Keinginan ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh acara ini terhadap jiwa-jiwa muda yang haus akan ilmu.
Seminar Motivasi sebagai Penutup yang Menginspirasi
Acara ini akan diikuti oleh seminar motivasi yang dijadwalkan pada akhir kegiatan. Seminar ini menghadirkan dua pemateri besar yang diharapkan dapat memberikan inspirasi lebih dalam bagi para peserta.
Kegiatan ini akan berguna untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana menjalani hidup dengan nilai-nilai Qur’ani. Pesan-pesan motivasi yang diberikan diharapkan dapat menguatkan tekad para peserta dalam menghafal dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an.
Di akhir acara, semua hadirin akan diajak untuk merenungkan berbagai pelajaran yang diperoleh selama Musabaqah Hifdzil Qur’an. Harapan besar tersemat, yakni lahirnya generasi Qur’ani yang mampu menerangi negeri ini.
Momen ini menjadi penanda penting dalam upaya mengedukasi dan menyebarluaskan cinta kepada Al-Qur’an di kalangan masyarakat. Dengan adanya dukungan dari berbagai elemen, cita-cita ini diharapkan bisa terwujud.
Dengan berfokus pada pengembangan karakter dan pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Qur’ani, acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi bangsa dan negara.